Menurut Abdul Mu'ti, pertemuan tersebut membuktikan bila Jokowi melibatkan para tokoh agama dan pemimpin umat dalam penyelesaian masalah bangsa.
Terlebih, ormas besar ini dikenal sebagai gerakan civil society yang menjadi penyeimbang pemerintah.
Namun, kepada Jokowi Abdul Mu'ti menyarankan tidak hanya menemui Prabowo, pimpinan Muhammadiyah, MUI, dan NU saja. Dia juga menyarankan Jokowi bertemu dengan pimpinan ormas Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, terkait rencana aksi 4 November.
"Saya tadi sempat membisikkan ke beliau (Presiden Jokowi), sebaiknya Presiden juga bersilaturahmi ke Habib Rizieq sebagaimana beliau sudah bersilaturahmi ke Prabowo," kata Abdul Mu'ti.
Akan tetapi, kata Abdul Mu'ti, saran yang ia berikan ditanggapi ringan oleh Presiden Jokowi.
"Beliau (Presiden) mengatakan, 'oh begitu ya pak'," kata Mu'ti menirukan ucapan Presiden Jokowi soal sarannya.
Sebagai seorang negarawan, kata Mu'ti, Jokowi sebaiknya memang melakukan silaturahmi dengan pimpinan FPI.
Hal itu untuk mendinginkan suasana. Sehingga lebih mudah dalam penyelesaian kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) beberapa waktu lalu.
"Beliau itu negarawan yang melihat kepentingan bangsa ini jauh lebih penting dibandingkan kepentingan pribadi atau golongan," tutur Mu'ti yang ikut serta dalam rombongan Pimpinan Pusat Muhammadiyah memenuhi undangan Presiden Jokowi di Istana Negara, sebagaimana dimuat di suaramuhammadiyah.id.
sumber: rmoljakarta
No comments:
Post a Comment