Sebagian orang terpedaya dengan dirinya sehingga dia merasa bahwa dirinya mampu mengatasi fitnah dan manusia sangat menanti geraknya dan lain sebagainya!! Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda:
سَتَكُونُ فِتَنٌ الْقَاعِدُ فِيهَا خَيْرٌ مِنَ الْقَائِمِ ، وَالْقَائِمُ فِيهَا خَيْرٌ مِنَ الْمَاشِى ، وَالْمَاشِى فِيهَا خَيْرٌ مِنَ السَّاعِى ، مَنْ تَشَرَّفَ لَهَا تَسْتَشْرِفْهُ ، فَمَنْ وَجَدَ فِيهَا مَلْجَأً أَوْ مَعَاذًا فَلْيَعُذْ بِه
“Akan terjadi fitnah, orang yang duduk lebih baik daripada yang berdiri, orang yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, orang yang berjalan lebih baik daripada yang berlari, barangsiapa yang mencari fitnah maka dia akan terkena pahitnya dan barangsiapa yang menjumpai tempat berlindung maka hendaknya dia berlindung” (HR. Bukhari – Muslim).
Para ulama salaf-pun telah menerapkan hal dengan sikap-sikap yang sangat luar biasa. Sahabat Amir bin Rabi’ah tatkala terjadi fitnah Utsman beliau mengatakan kepada keluarganya: “Ikatlah aku dengan besi karena aku telah gila”. Tatkala Utsman telah terbunuh dia mengatakan: “Lepaskanlah aku, segala puji bagi Allah yang menyembuhkanku dari gila dan menyelamatkanku dari pembunuhan Utsman”.
Abdullah bin Hubairah berkata: “Barangsiapa mendapati fitnah maka hendaknya dia mematahkan kakinya, kalau dia masih berjalan maka hendaknya mematahkan kaki satunya lagi”.
Al-Aswad bin Sura’i tatkala terjadi fitnah di Bahsroh, beliau menaiki kapal di laut lalu tidak diketahui kabarnya setelah itu!!
Sayyar bin Abdir Rahman berkata: “Para sahabat ahli Badar selalu di rumah mereka setelah terbunuhnya Utsman, mereka tidak keluar kecuali ke kuburan mereka”.
Saudaraku, sibukkan dirimu dengan ilmu, amal dan dakwah. Jangan terjerumus dalam kubangan fitnah politik atau fitnah tahdzir sesama ahli sunnah. Kembalilah kepada jalan ulama.
***
Penulis: Ust. Abu Ubaidah Yusuf As Sidawi
No comments:
Post a Comment