Sunday, October 30, 2016

Aksi Bela Islam 4 November, Bahkan Muslim NTB, Makassar dan Maluku pun Bergelombang Datang ke Jakarta !

Aksi Bela Islam 4 November, Muslim NTB Bergelombang Datang ke Jakarta



Gelombang aksi damai terkait dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terus bergulir, tak terkecuali di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Sekitar 12 ribu massa dari elemen umat Islam NTB yang tergabung dalam Aliansi Umat Islam (AUI) NTB berkumpul di Islamic Center NTB pada Jumat (28/10), kemarin.
Ketua AUI NTB, Deddy AZ mengatakan, aksi kemarin untuk menuntut adanya ketegasan dari pihak berwajib. AUI NTB mengultimatum pemerintah untuk segera menangkap Ahok paling lambat pada 3 November. Apabila tuntutan ini tidak dipenuhi, elemen umat Islam NTB akan kembali turun ke jalan dengan jumlah massa yang lebih besar. Bahkan, ia katakan, ratusan orang juga siap berangkat ke Jakarta pada 4 November dalam Aksi Bela Islam.
“Ada sekitar dua sampai tiga bus, sekitar 150 orang ke Jakarta,” ujarnya kepada Republika.co.id di Mataram, Sabtu (29/10).
Deddy juga mengapresiasi sikap Polda NTB yang begitu kooperatif dalam mengawal aksi kemarin. Selain itu, meski aksi massa diikuti sekitar 12 ribu orang, namun tidak ada sedikitpun gesekan dengan kepolisian. Menurutnya, hal ini juga tidak lepas dari peran Tuan Guru Haji (TGH) seperti TGH Hasanain Djuani dan TGH Muchlis yang ikut dalam aksi massa kemarin.
“Peran Tuan Guru di Lombok sangat berpengaruh, sehingga mampu meredam dan menenangkan massa,” ungkapnya.
Jumat (28/10), usai Shalat Jumat, 12 ribu elemen umat Islam mendatangi Mapolda NTB di Jalan Langko, Mataram menuntut pihak kepolisian agar segera menyeret Ahok ke penjara. Aksi massa dimulai di Islamic Center NTB yang menjadi titik kumpul sebelum menuju Mapolda NTB. Sebelum bertolak ke Mapolda, Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin meminta agar tertib dalam menyuarakan aksinya.
“Saya harap tidak perlu ada sikap anarkis. Masyarakat NTB semua bersaudara dan cinta damai,” ujarnya di Islamic Center, Mataram, Jumat (28/10).
Usai mendengar pernyataan tersebut, massa berjalan dengan tertib ke Mapolda NTB. Sesampainya di Mapolda, massa menyampaikan lima tuntutan, yakni mendukung penuh dan akan mengawal fatwa MUI sampai terpenuhinya segala tuntutan yang diminta oleh MUI tersebut, masyarakat Muslim NTB mengutuk seluruh bentuk penistaan agama apapun yang dilakukan oleh pihak manapun, masyarakat Muslim NTB menuntut Presiden Republik Indonesia untuk bersikap adil dan tidak mengintervensi kasus penistaan agama, apalagi sampai melindungi Ahok dengan alasan apapun.
Selanjutnya, mendorong pihak yang berwajib untuk mengusut tuntas kasus Ahok sang penista agama dan segera memenjarakannya paling lambat 3 November 2016 dan tegakkan hukum tanpa pandang bulu, pandang mata, ataupun pandang kulit, apalagi pandang isi dompet.
“Jika Ahok tidak ditangkap sampai batas maksimal 3 November 2016, maka kami akan terus melakukan gelombang aksi sampai apa yang umat Muslim tuntut tersebut terpenuhi,” bunyi tuntutan tersebut.
Tuan Guru Haji Muchlis meminta agar penegakan hukum benar-benar dapat ditegakkan. “Berapa bulan lalu ada orang yang menghina bapak presiden langsung diciduk dan diadili, ini agama dinistakan, Alquran, dan ulama. Warga NTB akan tetap dibelakang prosedur hukum,” ujarnya dalam orasi di Mapolda NTB.
Kapolda NTB Brigjen Umar Septono menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya apapun aspirasi masyarakat NTB. Ia akan mengirimkan tuntutan tersebut kepada Kapolri pada hari ini juga.
“Tuntutan itu akan saya sampaikan sepenuhnya ke Kapolri, malam ini juga akan saya kirim amanah bapak ibu sekalian. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, mari kita tunaikan Shalat Ashar, bisa sama-sama di Masjid Polda NTB,” ungkapnya.
Seketika, massa aksi langsung membubarkan diri dengan tertib dan menuju Masjid Polda NTB untuk bersama menjalankan ibadah Shalat Ashar berjamaah.(ts/rol)

Aksi Bela Islam 4 November, Muslim NTB Bergelombang Datang ke Jakarta


Banyak yang masih meragukan jika benarnya akan muncul juga barisan umat Islam dari berbagai daerah di Indonesia untuk mengikuti demo akbar pada tanggal 4 November nanti di Istana Negara.
Namun hal itu rupanya terbantahkan, salah satu yang sempat menanyakan kepada redaksi pembawaberita.com, adalah kawan lama dari Makassar Sulawesi Selatan.
Ketika dirinya disibukkan dengan kegiatan rumah tangga dan bekerja, hingga akhirnya keberangkatan rekan-rekan alumni kampus dan adik-adik mahasiswanya ke Jakarta, sempat ditanyakan ketika dijawab adanya aksi damai di Istana, seketika dia ikut mendoakan semoga selamat hingga tujuan umat Islam terpenuhi.



Bukan hanya dari Makassar, bahkan salah satu akun milik @SetioDarmadi juga ikut memposting jika relawan muslim asal Maluku sudah bergerak menuju Jakarta.
“Muslim Indonesia dari pulau2 jauh yg bahkan tdk kita duga sdh mulai berangkat ke Jakarta utk ikut seruan #AksiBelaIslam 4 Nov 2016. @DPP_FPI,” tulis @SetioDarmadi, yang menyertakan postingan gambar berupa ilustrasi salah satu kegiatan lainnya.
Salah satu akun sempat penasaran dengan tulisan dan gambar yang disertai Setio Darmadi dalam postingannya, “@setiodarmadi @dpp_fpi dari mana bos?” Tanya @abadimudasir
“@abadimudasir @DPP_FPI kawan2 dari Maluku sudah berangkat. Itu foto hanya ilustrasi. Ga mungkin mrk foto di tengah laut langsung dikirim.” Jawab Setio Darmadi, sambil menerangkan foto yang dipakai dipostingannya.
Bahkan akun milik @MariaAnnie5 juga ikut mendoakan para peserta aksi yang direncanakan akan melakukan aksinya hingga tuntutan mereka dipenuhi.
“@setiodarmadi @dpp_fpi Ya Allah..lindungilah keselamatan&semangat para pejuang Islam ini…I #loveYouAll, ” tulis doa @MariaAnnie5 buat sesama umat Islam yang akan melakukan aksinya.
Rencana aksi “Bela Islam II” ini dilakukan karena sesuai dengan janji pada aksi pertama jika pihak kepolisian tidak melakukan tindakan menahan Ahok maka akan digelar aksi yang lebih besar lagi, seperti yang dikatakan oleh beberapa ulama dalam demo di depan Balaikota beberapa waktu lalu.
Dan janji itu rupanya akan dilaksanakan pada tanggal 4 November nanti, usai Shalat Jumat, dengan rute perjalanan dimulai dari Mesjid Istiqlal menuju ke Istana Negara.
Tujuan utamanya adalah menuntut Jokowi agar tidak ikut melindungi Ahok, hingga membuat pihak Kepolisian sukar untuk menangkap Ahok yang telah menista Al Quran dan menghina Ulama.(ts/pb/pm)



Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

No comments:

Post a Comment