RAKHINE – Kelompok-kelompok HAM menyerukan penyelidikan independen terhadap laporan bahwa pasukan Myanmar membunuh, memperkosa dan menyiksa warga desa di wilayah Rakhine yang bergolak, rumah bagi Muslim Rohingya.
Sejumlah pelecehan berat oleh tentara Myanmar – termasuk kekerasan seksual, eksekusi dan pembakaran desa – banyak dilaporkan di media sosial pasca serangan militer baru-baru ini.
Laporan sulit untuk dikonfirmasi sejak militer negara Asia Timur itu tidak memungkinkan organisasi HAM dan wartawan untuk mengunjungi daerah terpencil di perbatasan Bangladesh itu, lapor AFP.
Amnesty International dan Human Rights Watch (HRW) menyatakan sikap bersama untuk penyelidikan tentang dugaan pemerkosaan, yang telah digambarkan PBB sebagai “mengkhawatirkan dan tidak bisa diterima.”
“Jika pasukan keamanan Myanmar tidak terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia seperti klaim mereka, maka mereka seharusnya tidak kesulitan memberikan akses pengamat independen,” kata Rafendi Djamin dari HRW Jumat lalu.
No comments:
Post a Comment