Pejabat Khusus PBB, Agnes Callamard mengaku khawatir atas laporan pembakaran masjid dan rumah warga Rohingya yang dilakukan tentara Myanmar.
“Kami tidak dapat menerima laporan terkait pembakaran masjid dan rumah, penangkapan orang-orang tertentu yang ditangkap dan ditembak. Hal ini sangat mengkhawatirkan,” paparnya pada Selasa (25/10).
Untuk menyikapi hal ini, dia meminta pihak berwenang Myanmar untuk mengambil langkah-langkah yang ada untuk menghindari pembunuhan di luar hukum.
“Pihak berwenang tidak dapat membenarkan hal ini atas dasar kejahatan saja. Mereka memiliki kewajiban untuk mengambil langkah-langkah konkret untuk mencegah adanya pembunuhan di luar hukum,” tuturnya.
Sebelumnya, rezim Myanmar telah menangkap dua warga Muslim Rohingya hidup-hidup. Namun kedua orang tersebut dikembalikan dengan kondisi tak bernyawa alias sudah meninggal.
Atas kasus tersebut, pihak rezim Myanmar berdalih bahwa kesehatan dua orang tersebut buruk ketika tentara menangkapnya.
Mengenai operasi di Rakhine sendiri, tentara Myanmar telah membunuh ratusan warga Muslim dan membakar rumah-rumah warga yang ada. (kiblat)
No comments:
Post a Comment